rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)




SMK KESEHATAN SURABAYA

      Ini foto saya dan teman-teman lagi mengikuti kegiatan volentire pada acara youth speak fun day lomba ini di ikuti seluruh SMK dan SMA Surabaya. Saya dan teman -teman berpartisipasi untuk membantu jalanya kegiatan tersebut.Kerena banyaknya volentire dari sekolah kami untuk membantu jalanya kegiatan tersebut, pihak dari kompas inginberkunjung kesekolah kami denga kegiatan "Penanaman Seribu Pohon".
sekian cerita dari saya Wassalam Mualaikum WR.WB



KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


Materi                             :Mencuci tangan yang baik dan benar
Pelajaran                         :Kebutuhan Dasar Manusia
Guru Pengajar                 :Rudiono
Nama Siswa                    :Agung Mulyo Suwito
NIS                                :045/045.076
Kelas                              :XI
Program keahlian            :Keperawatan

 Mencuci tangan yang baik dan benar
A. PENGERTIAN
Mencuci tangan dengan menggunakan antiseptik pencuci tangan

B. TUJUAN
Mengurangi infeksi nosokomial

C. Mencuci Tangan sebaiknya dilakukan :
         Sebelum dan sesudah memeriksa klien.
         Sebelum dan sesudah memakai sarung tangan.
         Jika terjadi kontaminasi pada tangan seperti : memegang instrumen dan item lain yang kotor, menyentuh selaput lendir, darah atau cairan tubuh (sekresi dan ekskresi), terjadi kontak lama dan intensif dengan pasien.
         Sebelum melakukan prosedur invasif nonbedah (memasang infus, mengambil sampel darah, memasang kateter urine, menghisap nasotrakea).
         Bila berpindah dari bagian tubuh terkontaminasi ke bagian tubuh bersih (luka bedah) selama perawatan klien.
         Setelah menggunakan kamar mandi.
Sebelum makan

D. Peralatan Minimal untuk Mencuci Tangan:
         Sabun (batang atau cair, yang antiseptik maupun nonantiseptik)
         Wadah sabun yang berlubang supaya air bisa terbuang keluar
         Air mengalir (pipa, atau ember dengan keran),
         Handuk/lap sekali pakai (tisu, atau kain yang dicuci setelah sekali pakai)


KETERBATASAN DALAM BERFIKIR



           Dimana suatu pemikiran seseorang yang dibatasi dengan pemikiran dia yang hanya itu-itu saja(monoton). Keterbatasan dalam berfikir ini suatu masalah yang ada dimasyarakat .semua orang itu sebenarnya pandai hanya saja dia tidak mau berusaha,karena jika seseorang itu ingin pinter berarti maka orang  itu berusaha dan jika dia tidak berusaha maka dia akan malas.
         Manusia itu diciptakan oleh Tuhan YME sangat-sanagatlah sempurna tapi manusia tidak memanfaatkan apa yang telah diberika oleh sang pencipta. Masalah ini banyak kita lihat dimasyarakat dikarenakan kurangnya informasi,kurangnya pendidikan,dan kreativitas

KESADARAN DIRI



         Merupakan suatu kesadaran diri dari seseorang untuk menghargai orang lain dalam bentuk,menghormati,sopan santun,dan moral. Dengan kesadaran diri, orang akan menghargai orang lain meskipun itu dalam keadaan marah dan kesal karena tidak sopan terhadap orang,itulah kesadaran diri dibutuhkan dalam diri seseorang.
          Sampek sekarang kesadaran diri seseorang belum bisa ditemukan meskipun itu dalam dirinya.banyak orang sekarang kalau ada masalah dan egoisnya belum bisa menggunakan kesadaran diri dikarenakan oarang sekarang yang diutamakan bukan kesadaran untuk menolong orang malah gengsinya yang didahulukan.
           Mulailah dari sekarang temukan kesadaran diri anda,jika anda sudah menemukan kesadaran diri anda ,anda akan dihargai orang dan hidup anda akan sehat.

Peduli Lingkungan



              A.  Pengertian

     Upaya untuk mewujudkan lingkungan disekolah,di tempat kerja,di tempat umum,dan tempat-tempat yang lain agar tetap bersih dan indah.Dengan kesadaran diri kita membuang sampah ditempatnya mewujudkan lingkungan menjadi bersih.


               B.Tujuan

·        Untuk mengurangi bakteri dari sampah tersebut
·        Menanggulangi banjir
·        Untuk menanggulangi munculnya penyakit demam berdrah dan diare
·        Meningktakan suasana yang bersih,indah dan sejuk

C. MANFAAT

Supaya di lingkungan kita tidak terkena penyakit,bencana banjir,dan tidak menimbulkan polusi sampah

         

TUGAS KKPI

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN
VIRGINIA HANDERSON
 


VIRGINIA HENDERSON :
Definisi Ilmu Keperawatan
(Definition Of Nursing)
Deborah wertman Demeester, Tamara Lauer, Susan E. Neal
A. Latar Belakang Kehidupan Dan Prestasi-Prestasi Yang Diraihnya
Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di
keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa
pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hukum di Washington
D,C.
Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka
tahun 1918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C. Henderson
lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting
Nurse Service di New York. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu
perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia
memasuki Teacher’s college di Universitas Colombia di mana ia berturt-turut meraih
gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi
supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York.
Ia kembali ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan
pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis an
peneliti. Sementara mengajar di Teacher’s college ia menulis ulang edisi ke empat
tulisan Bertha Harmer Textbook of the Principles and Practice of Nursing and
practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939.
edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi ilmu
perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung dengan universitas Yale sejak awal
tahun 1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat
perkumpulan ini. Mulai tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing
Studies Indeks Project yang di sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat
jilid di lengkapi dengan indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak
tahun 1900 hingga 1959.
Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate Emeritus
di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan telah
memberikan lebih dari tuujh gelar doctoral dan Christiane Reimann Award pertama
kali untuknya.
B. Sumber-Sumber Teoritis Untuk Pengembangan Teori
Petama dia merevisi Textbook of the Principles and Practice of Nursing and
practice of Nursing tahuin 1939. Henderson mengenalkan karyanya untuk naskah ini
sebagai sumber yang memuatnya menyadari “perlunya membuat jadi lebih jelas
tentang fungsi dari perawat. Sumber kedua adalah keterlibatanya sebagai anggota
komisi pada konferensi regional Nasional Nursing Council di tahun 1946. Ketiga,
penyelidikan selama lima tahun Ameican Nurses’s Assosiation tentang fungsi perawat
menarik perhatian Henderson yang belum sepenuhnya memuaskan dengan definisi
yang di adopsi oleh ANA di tahun 1955.
ANNIE W. GOODRICH adalah seorang Dekan dari Sekolah Perawat Milliter
dimana Henderson memperoleh pendidikan dasar keperawatannya dan menjadi
inspirasi bagi Henderson.
CAROLINE STACPOLE. Adalah profesor fisiologi pada Teacher’s College.
Universitas Columbia ia mengingatkan Henderson tentang pentingnya menjaga
keseimbngan fisiologi.
JEAN BROADHURST adalah professor mikrobiologi di Teacher’s College tentang
pentingnya kesehatan (hygiene) dan penyucian hama berpengaruh kuat pada
Henderson.
DR. EDWARD THORNDIKE bekerja di Teacher College bagian psikologi. Dia
memimpin studi penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan manusia.
DR. GEORGE DEAVER adalah ahli fisika di Institue for the Crippled and Disabled
dan kemudia di rumah sakit Bellevue. Henderson mengamati bahwa tujuan dari upaya
rehabilitatif di institute tersebut adalah membangun kembali kemandirian pasien
(patient independence).
BERTHA HARMER (Perawat Kanada), adalah penulis asli Textbook of the
Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing yang di revisi oleh
Henderson. Definisi Harmer tahun 1922 “Nursing is rootedin the needs of the
humanity” (perawat berakar dari kebutuhan manusiawi.
IDA ORLANDO Henderson menyebutnya Orlando sebagai salah satu yang
berpengaruh dalam konsepnya mengenai hubungan perawat-pasien.
C. PENGGUNAAN BUKTI-BUKTI EMPIRIS
Henderson menggabungkan prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis dalam
konsepnya sendiri tentang nursing. Latar belakangnya dalam bidang ini berasal dari
persahabatannya dengan Stackpole dan Thorndike selama studi sarjananya di
Teacher’s College.
Stackpole mendasarkan kursus fisiologinya pada diktum Claude Bernard
bahwa kesehatan bergantung pada pemeliharaan getah bening (lymph) yang konstan
di sekitar sel. Dari teori Bernard, dia juga mendapatkan pengetahuan pengobatan
psikosomatik dan implikasinya terhadap perawatan. Dia menyatakan ”sangat jelas
bahwa kesetimbangan emosional tidak bisa di pisahkan dengan kesetimbangan
fisiologis, saya menyadari jika emosi merupakan interprestasi kita sesungguhnya atas
respon sel-sel terhadap fluktuasi komposisi kimiawi cairan-cairan sel.
Henderson mengenali teori-teori tepat yang didukung Throndike, hanya
karena semua itu melibatkan kebutuhan-kebutuhan mendasar manusia. Meski
Henderson tidak menyebut Maslow sebagai seorang yang mempengaruhinya, dia
menjelaskan teori motivasi manusianya (human motivation). Maslow dalam
Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing Care edisi keenam
ditahun 1978.
D. KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI
- NURSING, Henderson mendefinisikan nursing dari sisi fungsional : tugas
unik perawat adalah membantu seseorang. Sakit atau sehat dengan aksi-
aksinya dalam memberikan sumbangan bagi kesehatan atau penyembuhan
(atau kematian yang damai) yang akan merka kerjakan tanpa bantuan
seandainya dia memiliki kekuatan, kehendak atau pengetahuan. Dan
melakukan hal ini dengan suatu cara untuk membantunya meraih kemandirian
secepat mungkin.
HEALTH, Henderson tidak menyatakan definisinya sendiri mengenai
tulisannya ia menyamakan kesehatan (health) dengan kebebasan.
- ENVIRONMENT, lagi-lagi Henderson tidak memberikan definisinya tentang
Environment. Dia menggunakan Webster’s New Collegiate Dictionary, 1961 yang mendefinisikan environment sebagai “the aggregate of all the external conditions and influences affecting the life and development of an Organism. (kumpulan semua kondisi external dan pengaruh-pengaruh yang berdampak pada kehidupan dan perkembangan organisme).
- PERSON (PATIENT), Henderson melihat pasien sebagai individu yang
membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan dan kebebasan atau kematian
yang damai.
E. KEBUTUHAN-KEBUTUHAN
Henderson mengidentifikasi 14 kebutuhan dasar pasien, yang eterdiri dari
komponen-komponen penanganan perawatan. Hal ini termasuk kebutuhan untuk :
1. bernapas secara normal
2. makan dan minum yang cukup
3. membuang kotoran tubuh
4. bergerak menjaga posisi yang diinginkan
5. tidur dan istirahat
6. memilih pakaian yang sesuai
7. menjaga suhu badan tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian
dan mengubah lingkungan.
8. menjaga tubuh tetap bersih dan terawat dengan baik dan melindungi
integument.
9. menghindar dari bahaya dalam lingkungan dan yang bisa melukai
10. berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan,
rasa takut atau pendapat-pendapat.
11. beribadah sesuai keyakinan seseorang
12. bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi
13. bermain atau terlibat dalam beragam bentuk rekreasi
14. belajar, mengetahui, atau memuaskan, rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas-fasilitas
kesehatan yang tesedia.
F. ASUMSI-ASUMSI UTAMA
Kita telah menyadur asumsi-asumsi berikut dari tulisan-tulisan Henderson
-Nursing
1. Perawat memiliki tugas untuk membantu in dividu yang sakit ataupun sehat
2. tugas-tugas perawat sebagai anggota suatu team medis
3. tugas-tugas perawat tidak tergantung dokter, tetapi mengajukan rencananya,
bial dokter sedang mengunjungi.
4. perawat banyak mengetahui baik dalam biologi maupun sosial
5. perawat dapat menilai kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.
6. 14 komponen penanganan perawatan meliputi semua kemungkinan tugas-
tugas perawatan
-Person
1. pasien harus memelihara kesetimbangan fisiologis dan emosional
2. pikiran dan tubuh pasien tidak terpisahkan
3. pasien tperlu bantuan untuk meraih kemandirian (independence)
4. pasien dan keluarga satu satuan
5. kebutuhan-kebutuhan pasien meliputi 14 komponen penanganan keperawatan
-Health
1. sehat adalah kualitas hidup
2. sehat merupakan dasar bagi tugas kemanusiaan
3. sehat memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan
4. memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit
5. individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan apabila mereka
memiliki kekuatan, kehendak atau pengetahuan yang cukup
-Environment
1. individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, tetapi penyakit
dapat mengganggu kemampuan tersebut.
2. para perawat sebaiknya memperoleh pendidikan penyalamatan.
3. para perawat sebaiknya melindungi pasien dari luka-luka secara mekanis
4. para perawat harus meminimalisir peluang terluka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan, belanja peralatan, dan pemeliharaan.
5. para dokter memanfaatkan observasi perawat dan memuaskan resep-resepnya
bagi perlengkapan perlindungan.
6. para perawat harus tahu kebiasaan sosial dan praktik ritual keagamaan untuk
memperkirakan bahaya-bahaya.
G. PENEGASAN-PENEGASAN TEORITIS
- Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1. perawat sebagaisubstitut e (pengganti) bagi pasien.
2. perawat sebagaihelp er (penolong)
3. perawat sebagaipartner (rekan) dengan pasien. Pada saat-saat penyakitnya
gawat, perawat kelihatan seperti “pengganti apa-apa yang pasien kekurangan
untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya
kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan.
Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraih
atau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan “kemandirian
adalah yang relatif. Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain,
tetapi kita berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung
dalam sakit.
Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi
juga kondisi-kondisi tersebut dan kondisi patologis yang merubahnya.
Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu. Henderson
percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-reaksi fisiologis dan
psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.
Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa
kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga
hari-hari pasien se normal mungkin. Menjadikan sehat adalah tujuan penting alinnya
oleh si perawat.
- Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling
bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan anggota tim
lainnya saling membantu menjalankan program perawatan penuh, tetapi mereka
sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik orang lain. Henderson
mengingatkan kita ”tidak seorang pun di dalam tim memberi beban kepada anggota
lainnya, dimana siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya
tersebut.
H. BENTUK LOGIKA
Henderson nampaknya menggunakan bentuk penalaran logika deduktif untuk
membangun definisi ilmu perawatannya. Dia mena rik kesimpulan definisi ilmu
perawatannya dan 14 kebutuhan-kebutuhan dari prinsip-prinsip fisiologis dan
psikologis. Seseorang harus mempelajari asumsi-asumsi dari definisi karya
Henderson untuk menilai kecukupan logika tersebut.
I.
PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN
Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan
menunjukan bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi
langsung perawatan kepada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan
pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. Henderson meyakini proses
perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya khusus masalah
perawatan.
1. PENGERTIAN
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model konsep aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi utama perawat yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang. Usaha tersebut dapat dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan cukup kuat, oleh karena itu perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai kemampuan yang harus dimiliki.
2. MANUSIA / KLIEN
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic nursing care).(pengantar profesi & praktek keperawatan professional, Kusnanto)
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilaikinya diantaranya : (konsep dasar keperawatan, Azis alimul H)
Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan.
Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.
Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
3. PERAWAT
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
v Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
v Berusaha mengerti maksud klien
v Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
v Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
Berusaha mengenal dan menghargai klien.
4. KEPERAWATAN
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. (fundamental of nursing, perry & potter).
Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan, perumahan, pakaian, kasih saying, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam cara, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya betapapun arif dan bijaksananya atau bagaimanapun kerasnya usaha perawat, ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai kebutuhan hidupnya. Hal itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain adalah sangat terbatas sekali.
5. TUJUAN KEPERAWATAN
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
6. KERANGKA KERJA
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia Handerson adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan dasar dari Handerson. Dimana Virginia Handerson mengidentifikasikan 14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini:
Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan kekmampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social klien.
Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar.
Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan bagaimana cara mengontrol emosi yang baik.
Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.
Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja.
Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
Kebutuhan belajar.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan
CONTOH APLIKASI TEORI KONSEP HENDERSON PADA PRAKTIK KEPERAWATAN.
Pola nafas tidak efektif
ü Tinggikan kepala tempat tidur.
ü Dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.
ü Beri bantalan pada pagar tempat tidur dan ajarkan pasien menggunakannya untuk isthirahat tangan.
Gangguan pola tidur.
ü Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi.
ü Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi mis : bantal, guling.
ü Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat, dan massage, segelas susu hangat.
ü Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama siang hari dan jamin pasien berhenti aktifitas beberapa jam sebelum tidur.
ü Instruksikan pasien untuk relaksasi
Konsep Virginia Henderson II
Virginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hukum di Washington D,C.
Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka tahun 1918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C. Henderson lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting Nurse Service di New York. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia memasuki Teacher’s college di Universitas Colombia di mana ia berturt-turut meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Ia kembali ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis an peneliti. Sementara mengajar di Teacher’s college ia menulis ulang edisi ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of the Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi ilmu perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung  dengan universitas Yale sejak awal tahun 1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Mulai tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang di sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di lengkapi dengan indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak tahun 1900 hingga 1959.
Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate Emeritus di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan telah memberikan lebih dari tuujh gelar doctoral dan Christiane Reimann Award pertama kali untuknya.
Deskripsi Konsep Sentral
1. Manusia :
Makhluk yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yang meliputi :
1. Bernapas
2. Makan dan minum
3. Eliminasi
4. Mobilisasi
5. Tidur Istirahat
6. Berpakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh
8. Menjaga kebersihan
9. Menghindari bahaya
10. Berkomunikasi
11. Bekerja
12. Bermain
13. Beribadah
14. Belajar
2. Masyarakat/lingkungan :
Semua kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme
3. Kesehatan :
Dipandang sebagai kemampuan individu untuk melakukan 14 komponen asuhan keperawatan tanpa bantuan (misal bernapas secara normal). Kesehatan adalah kualitas kehidupan dasar untuk berfungsi dan memerlukan kemandirian dan saling ketergantungan. Jadi lebih kepada kualitas kehidupan daripada kehidupan itu sendiri yang memungkinkan manusia bekerja secara efektif dan mencapai atau mempertahankan kesehatan bila mereka mempunyai kekuatan, keinginan atau pengetahuan yang diperlukan.
4. Keperawatan :
Fungsi unik perawat adalah membantu klien baik sehat maupun sakit, dalam melaksanakan kegiatan yang berkontribusi pada kesehatan, pemulihan atau meninggal dengan damai. Kegiatan yang akan dilakukan tanpa bantuan apabila mempunyai kekuatan/kemampuan, keinginan atau pengetahuan. Juga melakukannya sedemikian rupa untuk membantu klien mandiri secepat mungkin.
TUJUAN ELEMEN UTAMA
1. Tujuan asuhan keperawatan :
Kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar
2. Klien :
Manusia yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 komponen kebutuhan dasar
3. Peran perawat :
Peran pelengkap-tambahan untuk mempertahankan atau memulihkan kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar
4. Sumber kesulitan/masalah :
Tidak mempunyai kemampuan/kekuatan, kemauan atau pengetahuan
5. Fokus intervensi :
Defisit yang merupakan sumber kesulitan klien
6. Cara intervensi :
Tindakan untuk mengganti, melengkapi, menambah, membangkitkan atau meningkatkan kekuatan, kemauan atau pengetahuan
7. Konsekuensi
1. Meningkatnya kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar manusia
2. Meninggal dengan damai
PENEGASAN-PENEGASAN TEORITIS
-     Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1. perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2. perawat sebagai helper (penolong)
3. perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien. Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti “pengganti apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan.
Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien meraih atau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan “kemandirian adalah yang relatif. Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang lain, tetapi kita berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan, bukan bergantung dalam sakit.
Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga  kondisi-kondisi tersebut  dan kondisi patologis yang merubahnya.
Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu. Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.
Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga hari-hari pasien se normal mungkin. Menjadikan sehat adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.
-          Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan anggota tim lainnya saling membantu menjalankan program perawatan penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik orang lain. Henderson mengingatkan kita ”tidak seorang pun di dalam tim memberi beban kepada anggota lainnya, dimana siapapun  mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya tersebut.
BENTUK LOGIKA
Henderson nampaknya menggunakan bentuk penalaran logika deduktif untuk membangun definisi ilmu perawatannya. Dia mena rik kesimpulan definisi ilmu perawatannya dan 14 kebutuhan-kebutuhan dari prinsip-prinsip fisiologis dan psikologis. Seseorang harus mempelajari asumsi-asumsi dari definisi karya Henderson untuk  menilai kecukupan logika tersebut.
PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN
Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan menunjukan bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi langsung perawatan kepada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. Henderson meyakini proses perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya khusus masalah perawatan.
SUMBER : BUKU KONSEP DASAR KEPERAWATAN 
BY : AGUNG MULYO SUWITO ( SMK KESEHATAN SURABAYA ) XI KEPERAWATAN .